Generasi Anti "Narkoba"
Wednesday, 15 March 2017
2 Comments
Sebagai
manusia kita tidak akan penah luput dari sebuah kesalahan, tapi bagaimana
membuat kesalahan menjadi suatu pelajaran yang berharga untuk masa depan dan
tidak mengulangi kesalahan kembali.
Mari kita bercerita dengan tema “Narkoba”. Di zaman ini, peredaran narkoba sudah sangat mengkhawatirkan. Pengguna atau pemakai narkoba biasa nya dari kalangan muda , public figure maupun orang dewasa. Survei sudah membuktikan, dari satu tahun ke tahun berikutnya, pengguna narkoba semakin meningkat jumlahnya.
Terlebih
kalangan muda biasa nya dimulai dari coba-coba, akibat dari pergaulan dan
mencari jati diri. Kenakalan saat remaja mungkin masih bisa ditolerir oleh
kedua orang tua, akan tetapi, hendaknya hal itu jangan sampai dijadikan alasan
untuk membenarkan diri. Karena dampak
dari narkoba membuat seseorang menjadi kecanduan.
Apabila
sudah kecanduan secara otomatis tingkat konsumsi pemakaian akan semakin tinggi.
Misalkan kita minum obat sehari sekali akan menjadi empat kali dalam sehari. Dampak
nya, kita harus membeli barang itu; barang yang sudah jelas "Mahal" harga nya. Bagi
anak-anak yang berasal dari kalangan menengah ke atas, mungkin yang demikian
itu bukanlah sebuah persoalan besar. Namun, kenyataan yang terjadi di lapangan,
justru “pemakai” berasal dari hampir semua lapisan. Jika dari golongan kaya
tidak menjadi masalah, lantas bagaimana dengan mereka yang berasal dari
kalangan bawah? Barangkali, uang jajan nya pun belum tentu dapat menutupi kebutuhan
itu.
Akibatnya,
ragam tindakan kriminal menjadi alternative ruang yang diyakini memungkinkan
untuk dapat memenuhi “kebutuhan” dimaksud. Hal itu dikarenakan, pada
kenyataannya, tindakan kriminal tidak sedikit menjadi celah yang terbukti sangat cepat menghasilkan “Duit”. Kerja tak perlu berkeringat dengan uang yang tidak sedikit
didapat. Begitulah sekiranya gambaran yang dapat diberikan.
Mari
membayangkan, apabila sudah melakukan tindak kriminal dan tertangkap polisi,
siapa yang malu; diri pribadi atau keluarga? Tidak sebatas itu, nama baik dan
reputasi keluarga yang selama ini dibina, akan hancur akibat ulah yang dibuat, dalam
waktu yang tidak lama. Pada saat yang sama, fakta membuktikan bahwa narkoba
dengan sangat jelas merusak kesehatan. Sudah terlalu banyak yang overdosis
akibat kecanduan “barang” itu, dan sebagai akibatnya, tidak sedikit yang
akhirnya meninggal dunia dengan sia-sia.
Begitu
gentingnya persoalan narkoba, hingga membuat Pemerintah menyatakan perang terhadapnya. dengan demikian Salah
satu cara yang dapat ditempuh adalah, mencegah diri untuk tidak tergugah
mengkonsumsinya atau bahkan, menjauhi teman-teman yang sudah memakainya.
Meksipun, mungkin bully yang akan
mereka beri, atau dibilang gak gaul. Tak
apa, karena kalian lah generasi penerus bangsa ini dan bukan malah penghancurnya. Yang perlu
kita sadari bersama bahwa, tingkat kedewasaan tidak ada sangkut pautnya dengan
narkoba. Justru narkoba lah yang seringkali menjadikan pribadi dewasa menjadi tak
ubahnya seperti anak-anak TK; merengek bila kebutuhan tak terpenuhi.
Cara
lain yang dapat ditempuh adalah mulai untuk melatih diri dengan berbagai
hal-hal positif, seperti berteman dengan orang
yang berasal dari berbagai kalangan, tanpa harus membedakan . Dan lebih
jauhnya, sebagai anak, tentu ada keinginan untuk membuat orang tua menjadi
bangga, karenanya belajar dengan rajin untuk dapat sampai wisuda menjadi salah
satu pembuktiannya. Atau paling tidak, jika belum dapat membuat bangga, jangan
lah sampai menjadi “beban” untuk mereka.
Sebagai
perwujudan kepedulian terhadap sesama, di Yogyakarta kami mendirikan LPAN (Lembaga
Penyuluh Anti Narkoba) yang bermitra dengan Granat (Gerakan Nasional Anti Narkotika)
dan BNN (Badan Narkotika Nasional) dengan tujuan mencegah berlarutnya peredaran
dan penyalahgunaan narkoba yang tidak sedikit telah menghancurkan masa depan
generasi bangsa. Lembaga dimaksud juga sekaligus berupaya menjadi bukti
kepekaan kami terhadap situasi dan masa depan bangsa ini.
Berangkat dari
keprihatinan akan masa depan generasi mendatang, LPAN berupaya menjadi garda terdepan
pengayom generasi muda dari “serangan fajar” narkotika. Adapun cita-cita,
sebagaimana anak bangsa lainnya, turut memikirkan masa depan Bangsa dan Negara. Bagaimanapun, generasi muda hari ini adalah pemimpin bangsa di masa depan.
Karenanya, mencegah lebih baik daripada mengobati: Sedia payung sebelum hujan
kawan.
Mampir ke blog gw jg coeng
ReplyDeletehttp://sudawansupriadi.blogspot.co.id/2016/12/bhinneka-tunggal-ika-harus-dipertahankan.html
Seap komandan.. haha. Ternyata kita bermain dengan blog juga yah..
ReplyDelete